Sabtu, 02 Juni 2012
INSPIRASI UNTUKMU !!! ^_^
Mengapa Aku Harus Menikahimu? Ini adalah kisah seorang pemuda tampan
yang shalih dalam memilih calon istri, kisah ini tak bisa dipastikan fakta atau
tidak, namun semoga pelajaran yang ada didalamnya dapat bermanfaat bagi kita semua,
terutama Muslimah yang belum menikah semoga menjadi renungan.
Ia sangat tampa...n, taat (shalih), berpendidikan baik, orangtuanya
menekannya untuk segera menikah.Mereka, orangtuanya, telah memiliki banyak proposal
yang datang, dan dia telah menolaknya semua. Orangtuanya berpikir, mungkin saja
ada seseorang yang lain yang berada di pikirannya.Namun setiap kali orangtuanya membawa seorang
wanita ke rumah, pemuda itu selalu mengatakan “dia bukanlah orangnya!”Pemuda itu menginginkan seorang gadis yang relijius
dan mempraktekkan agamanya dengan baik (shalihah). Suatu malam, orangtuanya
mengatur sebuah pertemuan untuknya, untuk bertemu dengan seorang gadis, yang
relijius, dan mengamalkan agamanya. Pada malam itu, pemuda itu dan seorang
gadis yang dibawa orangtuanya, dibiarkan untuk berbicara, dan saling menanyakan
pertanyaan satu sama lainnya, seperti biasa.Pemuda tampan itu, mengizinkan gadis itu untuk
bertanya terlebih dahulu.Gadis itu menanyakan banyak pertanyaan terhadap
pemuda itu, dia menanyakan tentang kehidupan pemuda itu, pendidikannya,
teman-temannya, keluarganya, kebiasaannya, hobinya, gaya hidupnya, apa yang ia
sukai, masa lalunya, pengalamannya, bahkan ukuran sepatunya…Si pemuda tampan menjawab semua pertanyaan gadis
itu, tanpa melelahkan dan dengan sopan. Dengan tersenyum, gadis itu telah lebih
dari satu jam, merasa bosan, karena ia sedari tadi yang bertanya-tanya, dan
kemudian meminta pemuda itu, apakah ia ingin bertanya sesuatu padanya?Pemuda itu mengatakan, baiklah, Saya hanya memiliki
3 pertanyaan. Gadis itu berpikir girang, baiklah hanya 3 pertanyaan,
lemparkanlah.Pemuda itu menanyakan pertanyaan pertama:Pemuda: Siapakah yang paling kamu cintai di dunia
ini, seseorang yang dicintai yang tidak ada yang akan pernah mengalahkannya?Gadis: Ini adalah pertanyaan mudah, ibuku. (katanya
sambil tersenyum)Pertanyaan ke-2Pemuda: Kamu bilang, kamu banyak membaca Al-Qur’an,
bisakah kamu memberitahuku surat mana yang kamu ketahui artinya?Gadis: (Mendegar itu wajah si Gadis memerah dan
malu), aku belum tahu artinya sama sekali, tetapi aku berharap segera
mengetahuinya insya Allah, aku hanya sedikit sibuk.Pertanyaan ke-3Pemuda: Saya telah dilamar untuk menikah, dengan
gadis-gadis yang jauh lebih cantik daripada dirimu, Mengapa saya harus
menikahimu?Gadis: (Mendengar itu si Gadis marah, dia mengadu
ke orangtuanya dengan marah), Aku tidak ingin menikahi pria ini, dia menghina
kecantikan dan kepintaranku.Dan akhirnya orangtua si pemuda sekali lagi tidak
mencapai kesepakatan menikah. Kali ini orangtua si pemuda sangat marah, dan
mengatakan “mengapa kamu membuat marah gadis itu, keluarganya sangat baik dan
menyenangkan, dan mereka relijius seperti yang kamu inginkan. Mengapa kamu
bertanya (seperti itu) kepada gadis itu? beritahu kami!”.Pemuda itu mengatakan, Pertama aku bertanya
kepadanya, siapa yang paling kamu cintai? dia menjawab, ibunya. (Orangtuanya
mengatakan, “apa yang salah dengan itu?”) pemuda itu menjawab, “Tidaklah
dikatakan Muslim, hingga dia mencintai Allah dan RasulNya (shalallahu’alaihi wa
sallam) melebihi siapapun di dunia ini”. Jika seorang wanita mencintai Allah
dan Nabi (shalallahu’alaihi wa sallam) lebih dari siapapun, dia akan
mencintaiku dan menghormatiku, dan tetap setia padaku, karena cinta itu, dan
ketakutannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan kami akan berbagi cinta ini,
karena cinta ini adalah yang lebih besar daripada nafsu untuk kecantikan.Pemuda itu berkata, kemudian aku bertanya, kamu
banyak membaca Al-Qur’an, dapatkan kamu memberitahuku arti dari salah satu
surat? dan dia mengatakan tidak, karena belum memiliki waktu. Maka aku pikir
semua manusia itu akan mati, kecuali mereka yang memiliki ilmu. Dia telah hidup
selama 20 tahun dan tidak menemukan waktu untuk mencari ilmu, mengapa Aku harus
menikahi seorang wanita yang tidak mengetahui hak-hak dan kewajibannya, dan apa
yang akan dia ajarkan kepada anak-anakku, kecuali bagaimana untuk menjadi
lalai, karena wanita adalah madrasah (sekolah) dan guru terbaik. Dan seorang
wanita yang tidak memiliki waktu untuk Allah, tidak akan memiliki waktu untuk
suaminya.Pertanyaan ketiga yang aku tanyakan kepadanya,
bahwa banyak gadis yang lebih cantik darinya, yang telah melamarku untuk
menikah, mengapa Aku harus memilihmu? itulah mengapa dia mengadu, marah. (Orangtua
si pemuda mengatakan bahwa itu adalah hal yang menyebalkan untuk dikatakan,
mengapa kamu melakukan hal semacam itu, kita harus kembali meminta maaf). Si
pemuda mengatakan bahwa Nabi (shalallahu’alaihi wa sallam) mengatakan “jangan
marah, jangan marah, jangan marah”, ketika ditanya bagaimana untuk menjadi
shalih, karena kemarahan adalah datangnya dari setan. Jika seorang wanita tidak
dapat mengontrol kemarahannya dengan orang asing yang baru saja ia temui,
apakah kalian pikir dia akan dapat mengontrol amarah terhadap suaminya??Pelajaran akhlak dari kisah tersebut adalah,
pernikahan berdasarkan:Ilmu, bukan hanya penampilan (kecantikan)Amal, bukan hanya berceramah atau bukan hanya
membacaMudah memaafkan, tidak mudah marahKetaatan/ketundukan/keshalihan, bukan sekedar nafsuDan memilih pasangan yang seharusnya:Mencitai Allah lebih dari segalanyaMencintai Rasulullah (shalallahu ‘alai wa sallam)
melebihi manusia manapunMemiliki ilmu Islam, dan beramal/berbuat sesuai
itu.Dapat mengontrol kemarahanDan mudah diajak bermusyawarah, dan semua hal yang
sesuai dengan ketentuan Syari’at Islam.Rasulullah shalalahu ‘alaihi wa sallam bersabda
yang artinya:“Wanita dinikahi karena empat hal, [pertama] karena
hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Carilah yang agamanya baik,
jika tidak maka kamu akan tersungkur fakir”. (HR. Bukhori no. 5090, Muslim no.
1466)x
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar